YAYASAN AMIRAH, Jakarta – Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025 menjadi ajang pengabdian Yayasan Amirah kepada masyarakat terdampak banjir. Sepekan awal Maret 2025, banjir menghantam sejumlah wilayah di Ibukota termasuk daerah Rawajati, Jakarta Selatan. Ratusan warga terdampak pun terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat yang disediakan oleh petugas setempat dan relawan.

Musibah banjir tersebut mengetuk nurani sejumlah aktivis dan masyarakat. Melalui Yayasan Amirah, masyarakat saling bergotong royong menyalurkan bantuan mulai dari uang tunai hingga kebutuhan pokok yang dibutuhkan warga terdampak. Secara kolektif, Yayasan Amirah menyalurkan bantuan berupa mukena baru, sarung, pakaian layak pakai, sembako dan kebutuhan bayi.

Koordinator Yayasan Amirah Jakarta, Siti Fatimah, mengungkapkan banyak warga perempuan dan anak-anak balita yang membutuhkan barang berupa pembalut dan diapers. “Alat shalat juga sangat dibutuhkan, mengingat sudah seminggu warga disini bergelut dengan seisi rumah yang sangat kotor karena terkena dampak banjir,” tutur Imeh, panggilan karibnya, Sabtu (8/3/2025) di kompleks Rawajati, Jakarta Selatan.

Ulfah Mawardi selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Amirah juga mengungkapkan apresiasi kepada seluruh masyarakat dan donatur yang menyambut baik ajakan Amirah untuk menggalang bantuan bagi warga banjir Jakarta.

“Pada momentum Hari Perempuan Internasional ini, saya sangat bersyukur masih banyak teman-teman yang peduli dan saling mendukung perempuan satu dengan lainnya,” ujarnya.

Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar ini berharap, momentum tersebut bukan sebatas seremoni tetapi dapat menjadi penyemangat bagi perempuan lainnya untuk bisa saling menguatkan.

Dalam Peringatan ini, sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu paruh baya berkumpul bersama pengurus Yayasan Amirah. Mereka berbagi cerita satu dengan lainnya. Selanjutnya, satu persatu warga mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.